Mengapa Sifat Kerjasama Telah Lama Berakar dalam Budaya Masyarakat Indonesia?

Bukan rahasia lagi jika masyarakat Indonesia masih kuat dengan sifat gotong royong dan tenggang rasanya, meski saat ini banyak narasi bahwa orang semakin berorientasi terhadap kepentingannya sendiri-sendiri. Pernahkah kamu berpikir mengapa sifat kerjasama telah berakar dalam budaya masyarakat Indonesia?

Mengapa Sifat Kerjasama Telah Lama Berakar dalam Budaya Masyarakat Indonesia?

Mengutip pembahasan berbagai sumber, penulis merangkum 3 alasan sifat kerjasama telah lama berakar dalam budaya masyarakat Indonesia sampai sekarang.

1. Kebiasaan Warga Desa di Masa Lampau yang Terus Bertahan Sampai Sekarang

Masyarakat desa sejak dulu memang terkenal dengan budaya gotong royongnya. Sampai sekarang, tetap banyak pedesaan dan kompleks pemukiman di Indonesia yang terus menerapkan gotong royong dalam bentuk kerja bakti, membantu tetangga melaksanakan hajatan, dan lain-lain.

Kebiasaan ini pun tetap mengalir di kehidupan masyarakat perkotaan. Meskipun mungkin kamu sering mendengar narasi bahwa masyarakat kota lebih individualis, tak bisa dimungkiri sifat gotong royong ini masih terus berusaha diterapkan oleh orang-orang.

2. Sejak Dulu hingga Kini, Indonesia Banyak Sekali Organisasi di Masyarakat dan Institusi Pendidikan

Kamu pasti tahu, kan, bahwa sejak sebelum dan sesudah kemerdekaan, banyak tokoh yang membentuk organisasi demi memperjuangkan nama Indonesia. Pembentukan organisasi ini merupakan contoh nyata kesadaran orang-orang zaman dulu bahwa persatuan menjadi titik vital dalam meraih kemerdekaan.

Di masa kini pun banyak organisasi di masyarakat dan institusi pendidikan dengan tujuannya masing-masing. Tentunya, jika tujuan ingin tercapai maka anggota-anggota di dalamnya harus menerapkan kerjasama yang baik.

3. Cerminan Pancasila

Pertanyaan “mengapa kerjasama merupakan cerminan sila-sila dalam Pancasila?” dapat kamu jawab seperti ini, nih. Sila kedua berisi tentang bagaimana masyarakat seharusnya memiliki adab dan mengamalkan nilai kemanusiaan, sedangkan sila ketiga memuat tentang persatuan seluruh bangsa Indonesia.

Sifat kerjasama ini merupakan amalan yang harus kita terapkan demi menjaga persatuan dan tetap menjadi manusia yang beradab serta memiliki citra baik di mata dunia. Opini lain mengatakan bahwa sila kelima dengan lambang padi dan kapasnya melambangkan satu usaha bersama meraih kesejahteraan.

Contoh Penerapan Kerjasama pada Masyarakat Indonesia

Lantas, apa saja contoh penerapan kerjasama pada masyarakat Indonesia? Berikut penulis telah merangkumnya menjadi 2 poin.

1. Gotong Royong Menyelesaikan Suatu Masalah atau Tugas Teamwork

“Mengapa manusia perlu kerjasama dengan orang lain?” Jawabannya jelas karena hal tersebut akan meringankan tugas atau masalah khususnya yang memang membutuhkan teamwork.

Semakin banyak tenaga dan pikiran yang tertuang, maka semakin maksimal juga proses penyelesaiannya. Dalam momen seperti ini pula kamu bisa memanfaatkan untuk mengetahui karakter orang lain yang bermacam-macam.

2. Menolong Korban Kecelakaan atau Bencana Alam

Sifat kerjasama ini juga tercermin melalui hal-hal sederhana seperti menolong korban kecelakaan atau bencana alam. Kembali ke Pancasila, hal ini tanpa kita sadari dapat memperkuat persatuan serta menampilkan sifat beradab dari masyarakat kita.

Penutup

Nah, sekian dulu artikel tentang mengapa sifat kerjasama telah lama berakar dalam budaya masyarakat Indonesia. Yuk, kita terus amalkan gotong royong dan tenggang rasa di mana saja berada!

Tinggalkan komentar

×